Kopi Organik |
RUMAHKOPI MATITI, LAMPUNG - Bila sekali waktu anda berjalan-jalan di gerai produk makanan yang ada di pusat perbelanjaan, barangkali anda akan menemukan kemasan kopi bubuk atau biji kopi panggang yang berlabelkan “KOPI ORGANIK” atau “ORGANIC COFFEE“. Nyaris tak ada bedanya antara kemasan bubuk kopi organik ini dengan yang biasa kita jumpai, kecuali harganya yang sedikit lebih mahal. Kenapa lebih mahal? Tentu saja lantaran kopi organik menawarkan kualitas kopi yang lebih baik bagi kesehatan kita ketimbang kopi nonorganik.
Padahal, buah kopi organik sebelum dipetik tampangnya sedikit jelek atau sedikit kusut ketimbang buah kopi nonorganik. Rasa kopinya punya boleh dibilang kurang nendang untuk peminum kopi sejati. Namun, biarpun tampangnya jelek, produk buruk rupa bernama kopi organik ini bermutu emas karena ditumbuhkan secara almi tanpa menggunakan pestisida dan pupuk buatan.
Beberapa perkebunan yang khusus menanam kopi organik memang sangat memperhatikan kualitas kopi yang mereka tanam. Mereka memupuk pepohonannya dengan pupuk alami seperti kotoran ternak hingga dedaunan dari pohon yang tumbuh menjulang melindungi tanaman kopi. Tak cuma itu saja, kulit kopi yang dikupas oleh mesin khusus pun langsung dialirkan melalui pipa ke tempat tertentu, untuk dioleh menjadi pupuk alami. Jidi tak ada yang terbuang sia-sia.
Untuk membunuh hama pengganggu, para petani kopi organik tidak mempergunakan pestisida, melainkan dengan menanam tanaman yang sangat ditakuti hama kopi. Tanaman yang dikenal di tanah Jawa bernama orok-orok atau Ketrosia candida misalnya, adalah sumber pupuk alami sekaligus perangkap hama yang mengganggu tanaman kopi. Lantas untuk menghadapi serangan hama kutu dompol misalnya, mereka hanya menggunakan selang air untuk mengusirnya.
0 komentar:
Posting Komentar